Vera Farah Bararah - detikHealth :
London, Kanker adalah penyakit yang sulit diobati. Kadang pasien sudah dinyatakan sembuh tapi beberapa lama kemudian muncul lagi kankernya. Kini ada terapi imun (immunoterapi) untuk mengatasi kanker saraf (neuroblastoma) pada anak agar penyakitnya tak kambuh lagi.
Praktisi kesehatan di Eropa sedang menguji seberapa efektif terapi imun untuk mencegah kekambuhan neuroblastoma pada anak. Studi di Eropa ini didasari oleh hasil penelitian tim Amerika Serikat yang menemukan immunotherapi bisa meningkatkan kemungkinan anak bertahan hidup dari penyakit yang dideritanya.
Kanker saraf (neuroblastoma) banyak ditemukan pada balita atau anak di bawah 5 tahun. Kanker ini berkembang dalam sel-sel saraf. Neuroblastoma paling sering muncul dalam dan di sekitar kelenjar adrenal, yang memiliki asal-usul yang serupa dengan sel saraf dan berada di atas ginjal. Namun, neuroblastoma dapat juga berkembang di daerah-daerah lain dari perut dan di dada atau leher dan panggul.
Saat ini 6 dari 10 anak neuroblastoma berhasil diobati dengan perawatan seperti bedah atau kemoterapi. Tetapi kelanjutannya tidak begitu baik pada anak yang memiliki bentuk penyakit lain. Dokter memperkirakan sekitar 40 anak setiap tahunnya di Inggris bisa mendapatkan keuntungan dengan pengobatan immunoterapi ini.
Pengobatan immunoterapi bekerja dengan cara mencari sel-sel neuroblastoma yang masih tetap bertahan meskipun sudah dilakukan pengobatan sebelumnya, kemudian memasukkan molekul antibodi spesifik di permukaannya. Antibodi ini akan memobilisasi sistem kekebalan tubuh anak untuk menyerang dan menghancurkan sel-sel neuroblastoma yang masih tersisa.
"Hasil awal dari penelitian di AS menunjukkan anak yang menerima perawatan immunoterapi memiliki kemungkinan terkena penyakit kanker lagi lebih kecil dibandingkan dengan anak yang tidak menerima perawatan ini. Diharapkan perawatan ini bisa meningkatkan kelangsungan hidup anak nantinya," ujar Dr Penelope Brock, konsultan onkologi pediatrik di Great Ormond Street Hospital, London seperti dikutip dari BBCNews, Jumat (11/12/2009).
Salah satu anak yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini adalah Sophie (2 tahun) yang terkena kanker neuroblastoma. Sophie McGuire mulai menunjukkan gejala neuroblastoma setelah merayakan ulang tahun pertamanya pada Januari 2009. Awalnya dokter mengira Sophie memiliki virus yang mempengaruhi pinggulnya, tapi semakin lama kondisinya memburuk seperti mudah lelah dan berat badannya menurun drastis.
"Berdasarkan hasil positif dari penelitian sebelumnya, saya berharap perawatan ini bisa memainkan peranan penting dalam menyelamatkan kehidupan Sophie," ujar James McGuire sang ayah.
(ver/ir)
Saturday, 12 December 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment